Jaman
sekarang ini sudah sangat jarang sekali kita temukan anak – anak yang
bermain di lapangan bersama teman – temannya. Sekalipun itu ada, paling
mereka bermain sepak bola saja. Anak – anak sekarang sudah
“terkontaminasi” dengan berbagai alat elektronik yang sebenarnya
bertujuan untuk membantu aktivitas kita, namun yang terjadi malah
sebaliknya anak – anak menjadi ketergantungan terhadap berbagai
peralatan elektronik. Sering kita jumpai pemandangan seperti ini :
Atau
pemandangan seperti ini:
Pemandangan seperti itu tentu membuat kita prihatin. Anak menjadi jarang
bergerak dan kreativitas anak menjadi tidak terlatih dan tersalurkan.
Keterampilan bersosialisasi dan berkomunikasi yang harusnya dilatih dari
masa anak – anak melalui permainan menjadi tidak terbentuk. Anak
cenderung menjadi anti sosial dan penyendiri. Padahal seperti yang kita
ketahui, Indonesia secara umum dan Bali secara khusus memiliki banyak
sekali permainan tradisional yang sudah terbukti secara turun menurun
mampu melatih kreativitas anak dan kemampuan dalam bersosialisasi. Lain
halnya dengan anak-anak yang ada di desa Getasan, di sini masih dapat
kita jumpai pemandangan anak-anak berkumpul untuk bermain bersama-sama
dan biasanya permainan yang mereka mainkan masih bersifat tradisional.
Ini bukan karena tidak ada pusat bermain seperti di tempat lainnya,
melainkan karena dari kecil mereka dididik oleh orang tuanya tidak
bergantung dengan alat-alat elektronik melainkan menggunakan kreativitas
mereka dalam bermain. Salah satu permainan tradisional yang sering
mereka mainkan adalah layang-layang.
Pemandangan
seperti itu tentu membuat kita prihatin. Anak menjadi jarang bergerak
dan kreativitas anak menjadi tidak terlatih dan tersalurkan.
Keterampilan bersosialisasi dan berkomunikasi yang harusnya dilatih dari
masa anak – anak melalui permainan menjadi tidak terbentuk. Anak
cenderung menjadi anti sosial dan penyendiri. Padahal seperti yang kita
ketahui, Indonesia secara umum dan Bali secara khusus memiliki banyak
sekali permainan tradisional yang sudah terbukti secara turun menurun
mampu melatih kreativitas anak dan kemampuan dalam bersosialisasi. Lain
halnya dengan anak-anak yang ada di desa Getasan, di sini masih dapat
kita jumpai pemandangan anak-anak berkumpul untuk bermain bersama-sama
dan biasanya permainan yang mereka mainkan masih bersifat tradisional.
Ini bukan karena tidak ada pusat bermain seperti di tempat lainnya,
melainkan karena dari kecil mereka dididik oleh orang tuanya tidak
bergantung dengan alat-alat elektronik melainkan menggunakan kreativitas
mereka dalam bermain. Salah satu permainan tradisional yang sering
mereka mainkan adalah layang-layang.
Istilah “Melayangan” akan sering kita dengar ketika anak-anak berkumpul
sepulang sekolah untuk merencanakan permainan yang akan mereka mainkan
nanti sorenya. Mereka berlomba-lomba membuat layang-layang dengan
berbagai bentuk dan ukuran yang akan mereka perlombakan dengan
teman-temannya.
Ritual “mekorot” menjadi salah satu kegiatan wajib yang mereka kerjakan
saat bermain layang-layang, berlomba untuk membuat layang-layang
temannya putus kemudian mengejarnya untuk memperebutkannya. Gelak tawa
anak-anak menjadi sarana latihan dalam bersosialisasi dengan teman
sepermainannya dan kreativitas dan keterampilan anak dilatih dalam
membuat layang-layang yang mereka inginkan.
Selain
“Melayangan”, anak-anak juga sering memainkan permainan tradisional
lainnya seperti “Meselodor” yang membutuhkan kerja sama tim. Dengan
permainan ini anak-anak dilatih untuk menumbuhkan kerja sama dan
kekompakan dalam tim. Permainan ini dimainkan oleh 6 orang dibagi
menjadi 2 kelompok, satu sebagai tim penjaga dan lainnya sebagai tim
yang menerobos benteng dari tim penjaga. Benteng disimbolkan dengan 3
buah garis yang berjenjang di mana aturan mainnya sutiap garis dijaga
oleh 1 orang dari tim penjaga, tim penerobos harus melewati setiap arus
tersebut tanpa menginjak garis tersebut dan disentuh oleh penjaga garis.
Bila salah satu anggota tim penerobos tertangkap maka kedua tim akan
berganti peran. Masih banyak lagi permainan tradisional yang dapat kita
jumpai di Desa Getasan ini, tentu saja ini akan menjadi daya tarik
tersendiri serta hiburan bagi wisatawan yang berkunjung ke desa ini.
Oleh karena itu bagi anda yang berminat untuk berlibur ke Bali, jangan
lupa untuk memasukkan desa Getasan ke daftar tempat yang akan anda
kunjungi.
Sumber : http://desagetasan.blogspot.com/2013/08/masih-memainkan-permainan-tradisional.html