0

Desa Getasan merupakan salah satu desa yang menjadi tempat KKN bagi mahasiswa Undiksha. Desa Getasan terletak di wilayah Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Desa ini terdiri dari 4 banjar dias, yaitu banjar Banjar Ubud,Banjar Buangga, Banjar Tengah,BAnjar Kauh. Secara lebih rinci, pemaparan mengenai potensi desa Getasan adalah sebagai berikut.

  1. Potensi Sumber Daya Alam
Desa Getasan adalah salah satu desa dari 7 Desa yang ada di Kecamatan Petang dengan jumlah penduduk 2.127 jiwa, yang terdiri dari 4 wilayah Banjar. Desa Getasan merupakan Desa termuda yang ada di Kecamatan Petang. Dulunya Desa Getasan merupakan bagian dari wilayah Desa Carang Sari.
Luas wilayah Desa Getasan adalah 310,04 Ha. Pemanfaatan luas wilayah Desa Getasan meliputi,
1        Pemukiman 27,50 Ha
2         Persawahan dengan luas 111,46 Ha
3         Perkebunan/Ladang seluas 104,63 Ha
4         Kuburan seluas 0,66 Ha
5        Pekarangan seluas 64,7 Ha
6        Perkantoran seluas 0,19 Ha
7        Prasarana umum seluas 0,90 Ha.

Letak batas Desa Getasan  adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara      : berbatasan dengan desa Pangsan
Sebelah Timur     : berbatasan dengan Sungai Ayung
Sebelah Selatan  :  berbatasan dengan Desa Carangsari
Sebelah Barat     :  berbatasan dengan Desa Penet.
Jarak Pemerintahan Desa ke Kecamatan sejauh 5 Km, ke Kabupaten   sejauh 20 Km, dan ke Provinsi  sejauh 25 Km.  Potensi desa yang dikembangkan di Desa Getasan Kecamatan Petang yaitu berasal dari
Jumlah Dusun yang berada di Desa Getasan berjumlah 4 Banjar, yaitu,
1        Banjar Ubud
2        Banjar Buangga
3        Banjar Kauh
4        Banjar Tengah.
Jika dilihat dari iklimnya, desa Getasan memiliki iklim sedang dengan jumlah hujan normal yaitu 665 Mm dengan jumlah bulan hujan antara bulan desember kingga maret. Hujan pada iklim sedang berlangsung selama 4 bulan. Karena pengaruh iklim, kebanyakan daerah di Indonesia menjadikan pertanian padi sebagai pertanian tanaman pangannya. Demikian juga halnya dengan Desa Getasan. Penggunaan lahan pertanahan dapat dibedakan menjadi  lahan tanah yaitu, pertama tanaman pangan ada 588 keluarga. Adapun jenis tanaman yang ditanam adalah padi seluas 11,46 Hektar.
Kedua, tanaman apotik dan sejenisnya ada 546 keluarga adapun jenis tanamannya meliputi,
1.      salak                : 1 hektar
2.      Durian             : 2 hektar
3.      Pisang             : 1 hektar
4.      Nangka            : 1 hektar
                 Ketiga, tabaman perkebunan dan sejenisnya ada 440 keluarga. Adapun jenis tanamannya       meliputi:
1.      Kelapa             : 1000 hektar
2.      Kopi                : 30 hektar
3.      Sengkeh          :50 hektar
4.      Cokelat            : 15 hektar      
Hasil dari tanaman pangan dan buah-buahan yang telah dijelaskan di atas biasanya dipasarkan. Cara pemasarannya bisa dengan dijual langsung ke konsumen atau dijual ke pasar. Tidak tertutup kemungkinan pula hasil tersebut dimanfaatkan langsung untuk dikonsumsi sendiri atau digunakan untuk upacara keagamaan. Selain perkebunan, Desa Getasan juga memiliki potensi dalam peternakan. Peternakan ini bisa merupakan ternak yang dibudidayakan dan ternak yang hanya sebatas dipelihara saja. Jenis-jenis populasi ternak tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Sapi                             : 603 ekor
2.      Babi                             : 620 ekor
3.      Ayam kampung           : 310 ekor
4.      Anjing                         : 122 ekor
5.      Bebek                          :750 3kor
6.      Ayam boiler                : 8000 ekor
7.      Angsa                          : 6 ekor
8.      Kelinci                         : 20 3kor
9.      Kucing                        :65 ekor
Dilihat dari potensi sumber airnya, Desa Getasan memiliki beberapa sumber daya air. Sumber  daya air itu meliputi air dan air PAM. sumber air ini bisa menjadi sumber air bersih yang dimanfaatkan warga untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Masyarakat desa getasan sudah sepenuhnya menggunakan air PAM karena air sungain yang sering jkering dan hanya terisi air apabila hujan turun, air sungai di desa getasan juga jarang digunakan karena sungai yang sudah tersemar oleh sampah rumah tangga yang dibuang di sungai.

  1. Potensi Sumber Daya Manusia
Potensi sumber daya manusia yang dimaksudkan dalam hal ini meliputi keadaan penduduk, sosial budaya, ekonomi, pendidikan, dan Kesehatan. Adapun penjelasan dari masing-masing bidang adalah sebagai berikut.

Keadaan Penduduk
Berdasarkan data-data Desa, jumlah Penduduk Desa Getasan sebesar 2.127 jiwa, terdiri dari 1.039 jiwa laki-laki dan 1.088 jiwaperempuan. Jumlah kepala keluarga (KK) yang ada di Desa getasan adalah 605 KK. Di desa getasan jumlah penduduknya tidak padat. Sebagai warga negara yang mengamalkan dasar negara, yakni sila pertama pada Pancasila, semua warga Desa Getasan memeluk agama. Agama yang dijadikan kepercayaan oleh warga Getasan adalah agama Hindu..
Dari seluruh jumlah penduduk Desa Getasan, semuanya berkewarganegaraan Indonesia. Dilihat dari mata pencahariannya, masyarakat Desa Getasan memiliki berbagai sumber mata pencaharian untuk menjalankan roda perekonomian dianataranya sebagai berikut.
1.     Pegawai Negeri Sipil                    =          43 orang
2.     Petani                                          =          705 orang
3.     Buruh Tani                                   =          115 orang
4.     Pengraji industry rumah tangga     =            18 orang
5.     Pedagang keliling                         =          1 orang
6.     Peternak                                      =          210 orang
7.     Montir                                         =          4 orang
8.     Dokter swasta                             =          1 orang
9.     Dokter umum                               =          1 orang
10. Bidan swasta                                =          2 orang
11. Perawat swasta                            =          2 orang
12. TNI                                             =              3 orang
13. POLRI                                        =          2 orang
14. Pensiunan TNI/PNS/POLRI        =          2 orang
15. Pengusaha kecil dan menengah     =          1 orang
16. Pengusaha besar                           =          1 orang
17. Arsitektur                                     =          1 orang
18. Karyawan swasta                         =          871 orang
19. Karyawan swasta pemerintah       =          11 orang

 Keadaan sosial budaya
Keadaan sosial budaya ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu bidang sosial dan bidang kesenian. Penjelasan dari keduanya adalah sebagai berikut.

1.      Bidang Sosial
Kehidupan Desa getasan sebagai sebuah masyarakat yang utuh selalu berkenaan dengan kehidupan sosial. Bidang sosial desa getasan tentunya tidak terlepas dari budaya, sistem pemerintahan, dan pola atau peraturan yang berlaku di desa tersebut. Hal itu pastinya selalu berkaitan dengan budaya adat dan istiadat masyarakat Bali. Kegiatan sosial yang berlangsung di Getasan biasanya tercermin dalam pelaksanaan upacara keagamaan, upacara adat, rapat-rapat desa, dan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial lainnya. Dari sekian kegiatan itu, yang paling mencolok dari segi sosialnya adalah adanya rasa gotong royong. Gotong royong sebagai salah satu ciri khas budaya Indonesia semakin kuat dan erat ketika berlangsung di wilayah adat atau etnis secara intern. Rasa gotong royong ini dapat dilihat dan dirasakan semangatnya pada kegiatan fisik dan nonfisik yang dilaksanakan. Kegiatan fisiknya dapat dilihat dari pembangunan sarana dan prasarana umum, seperti pembangunan pura, balai desa, dan prasarana umum yang ada di Desa Getasan, sedangkan di bidang nonfisik dapat dilihat dari adanya kebersamaan dalam mempersiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan keagamaan. Berkenaan dengan hal itu, Desa Getasan biasanya mengadakan kegiatan ’ngeroyong’ (gotong royong) membersihkan tempat-tempat umum, terutama di Pura yang ada di Getasan. Kegiatan ini dilakukan setiap akan melaksanakan kegiatan persembahyangan di pura atau banjar- banjar di desa getasan.

2.      Bidang Kesenian
Dilihat dari bidang kesenian, warga Desa Getasan menekuni cukup banyak kesenian. Kesenian yang paling banyak digeluti oleh masyarakat adalah seni gambelan. Hal ini terlihat dari adanya sebelas sekaa yang menjurus ke bidang seni, biasanya sekaa teruna- teruni di desa getasan berlatih megambel di balai banjar dan akan tampil ketika dilaksanakan odalan di pura maupun banjar- banjar.

Keadaan Ekonomi
Kegiatan perekonomian Desa Getasan dapat dikatakan masih sederhana. Proses perputaran uang biasanya terjadi lebih banyak melalui jual-beli yang berlangsung di pasar desa. Biasanya yang menjadi komoditas yang diperjual-belikan adalah hasil alam, seperti bahan pangan, hasil perkebunan, dan hasil-hasil alam lainnya. Selain pasar, kegiatan perputaran uang juga dijalankan oleh pemilik-pemilik warung eceran dan toko-toko yang menyediakan kebutuhan masyarakat. Selain itu, ibu-ibu rumah tangga juga mempunyai penghasilan dari kegiatan perekonomian sebagai buruh tukang pembuat bahan dasar sarana upacara. Cukup banyak ibu rumah tangga menawarkan bahan setengah jadi sarana upacara keagamaan tersebut.
Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Getasan, pemerintah desa membentuk LPD (Lembaga Perkreditan Desa). Lembaga ini akan menjalankan tugasnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari segi perekonomian. Hanya saja, lembaga simpan pinjam yang ada di desa getasan baru 1 saja.

 Keadaan Pendidikan
Bidang pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan sebagai pembentuk manusia yang bertaraf tinggi dan berguna bagi dirinya dan masyarakat harus diprioritaskan untuk menciptakan pembangunan desa yang lebih maju. Bidang pendidikan di Desa Getasan sudah cukup baik. Cara untuk mengetahui kondisi pendidikan di Desa Getasan salah satunya adalah  dengan mengetahui ketuntasan belajar 9 tahun warga.
Berdasarkan data yang diperoleh, banyaknya warga yang tuntas belajar 9 tahun sudah melebihi 30 persen. Hal ini disebabkan karena para orang tua amat ingin menuntaskan kewajiban belajar anak untuk menuntut ilmu selama 9 tahun. Apabila ada anak yang tidak tuntas, biasanya disebabkan karena anak yang bersangkutan memiliki cacat fisik atau kesulitan pada biaya sekolahnya. Namun, untuk masalah biaya, mengingat biaya pendidikan 9 tahun sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah, hal itu bias diminimalis. Oleh karena itu, hanya beberapa orang saja yang tidak menuntaskan wajib belajarnya dari keseluruhan anak yang seharusnya tuntas.
Dilihat dari segi fasilitas penunjang pendidikan yang ada di desa Getasan, tidak banyak yang bisa disoroti. Fasilitas yang ada di desa Alasangker hanya Sekolah Dasar (SD) dan TK. SD di Getasan ada dua, SD 1 dan SD 2 Negeri Getasan. SD Negeri 1 Getasan terletak di banjar Kauh. Peserta didik atau siswa yang belajar di SD ini hampir semua merupakan anak yang menetap di wilayah banjar kauh dan banjar tengah. Sedangkan SD Negeri 2 Getasan terletak di banjar ubud  dan peserta didiknya berasal dari banjar ubud dan banjar buangga. Di desa getasan terdapat 1 play group dan 1 taman kanak- kanak yang bernama TK Kumara Ngurah Rai II yang terletak di banjar Tengah desa Getasan.

Kesehatan
Kesehatan merupakan kebutuhan yang esensial bagi manusia. Hidup sebagai manusia benar-benar harus menempatkan kesehatan menjadi salah satu prioritas. Hal ini dikarenakan manusia sering berkutat dengan permasalahan di bidang tersebut. Dalam menjaga dan memelihara kesehatan seluruh masyarakat, desa Getasan, seperti desa-desa lain pada umumnya memberikan layanan kesehatan berupa puskesmas dan posyandu. Kedua lembaga ini tentunya memiliki peran dan ranah masing-masing.

1.      Posyandu
Posyandu Desa Getasan dibagi menjadi empat, sesuai dengan jumlah banjar yang ada di Desa Getasan. Sebagai lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, posyandu memiliki program atau kegiatan yang sifatnya melayani masyarakat. Adapun kegiatan yang secara umum dilaksanakan setiap bulan oleh Posyandu adalah penimbangan bayi dan balita, pemberian makanan tambahan, imunisasi kepada bayi, dan pemberian vitamin A pada bayi dan balita.

Berkenaan dengan petugas, pemilihannya petugas atau pengurus Posyandu tidaklah dilakukan secara sistematis atau dengan teknik yang mendasar. Namun, petugas Posyandu dibentuk berdasarkan sukarela dari warga Getasan sendiri. Artinya, siapapun warga yang sukarela mau mengabdikan dirinya membantu warga desa dalam bidang kesehatan bisa menjadi petugas atau pengurus posyandu termasuk ibu- ibu PKK disetiap banjar yang ada.
Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya, Posyandu tentu mendapatkan permasalahan atau kendala-kendala. Adapun kendala atau permasalahan yang dihadapi biasanya berupa kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan bayi mereka setiap bulan. Hal ini dikarenakan masyarakat masih berpikiran bahwa anak mereka masih dalam keadaan sehat. Padahal, sangat penting mengetahui kenaikan berat badan bayi, pertumbuhan bayi, dan kesehatan bayi. Selain itu, tidak banyak kendala yang ditemukan Posyandu dalam pelaksanaan kegiatannya.

2.      Puskesmas
Puskesmas Desa Getasan merupakan Puskesmas pembantu cabang dari Puskesmas Kecamatan yang pusatnya di Desa Petang, kabupaten Badung. Berbeda dengan Posyandu, puskesmas ini biasanya bertugas untuk menangani keluhan di bidang kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, sebagai pusat kesehatan bagi masyarakat, tentu saja menyembuhkan warga yang sakit yang datang merupakan suatu kewajiban.
Puskesmas pembantu di desa Getasan, dalam menjalankan tugasnya didampingi oleh bidan desa yang memiliki tugas khusus. Salah satu tugas bidan desa biasanya melayani kesehatan anak dari kandungan hingga balita, sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Getasan.

Potensi Kelembagaan
Berdasarkan potensi kelembagaannya, Desa Getasan merupakan desa yang berada di bawah struktur pemerintahan Kecamatan Petang dan Kabupaten Badung. Dalam melaksanakan roda pemerintahannya, struktur kepengurusan dan pemerintahan Desa Getasan hampir sama dengan struktur kepengurusan dan pemerintahan Desa di Bali pada umumnya. Adapun strukturnya adalah sebagai berikut.
Dalam memacu pembangunan yang ada di Desa Getasan, Pemerintah Desa Getasan dibantu oleh BPD (Badan Permusyawaratan Desa) dalam lingkup pemerintahan. BPD merupakan badan permusyawaratan desa yang berfungsi sebagai mitra kerja Perbekel mewakili masyarakat. Masalah yang ditangani BPD meliputi pemberhentian kepala dusun dan pemilihan perbekel (Perbekel). Anggota dan pengurus BPD dipilih oleh masyarakat. Anggotanya terdiri dari perwakilan masing-masing banjar dinas. Menurut PERDA (Peraturan Daerah) jabatan BPD selama 5 tahun dan memiliki SK Bupati. BPD mempunyai tugas dan wewenang mengayomi, legislatif, mengawasi, dan menampung aspirasi masyarakat Desa.
Untuk menyelenggarakan tugasnya BPD berfungsi sebagai berikut.


  1. Pengayom, yaitu menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang dalam menunjang pembangunan desa.
  2. Penyelenggara Legislatif, yaitu yang merumuskan dan sekaligus menetapkan peraturan desa bersama dengan pemerintah desa.
  3. Pengawasan, yaitu menyangkut pengawasan terhadap implementasi peraturan desa, anggaran pendapatan desa dan anggaran pembelanjaan desa (APBD) serta keputusan kepada desa.
  4. Menampung aspirasi masyarakat, yaitu penampung aspirasi masyarakat kepada pejabat atau instansi yang berwenang.
Pemerintah desa Getasan juga berkoordinasi dengan lembaga-lembaga yang ada di desa sesuai dengan peraturan yang berlaku. Adapun lembaga-lembaga yang ada di Desa Getasan sebagai berikut. 

LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat)
LPM yang ada di Desa Getasan merupakan tangan kanan perbekel dan merupakan mitra pemerintah desa dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan yang bertumpu pada masyarakat. Adapun tugas dan wewenang dari LPM yaitu:


  1. Melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan peran serta swadaya masyarakat dalam pembangunan,
  2. Melakukan pembinaan kesejahteraan masyarakat,
  3. Menyusun program dan mengevaluasi perencanaan dan pengendalian pembangunan yang bertumpu pada masyarakat,
  4. Mengkoordinasikan kegiatan pembangunan yang dibiayai oleh swadaya masyarakat, dan
  5. Melaksanakan kegiatan pembangunan yang dibiayai dengan swadaya masyarakat.
b)    PKK (Pemberdayaan dan Kesejahtraan Keluarga)
Untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat dapat dilaksanakan melalui pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga yang disingkat menjadi PKK. PKK yang tumbuh dari bawah menempatkan perempuan sebagai motor penggerak untuk membangun Keluarga Sejahtera. Keluarga sejahtera dalam hal ini adalah keluarga yang serasi, selaras dan seimbang antara kemajuan lahiriah dan batiniah. Pada intinya, kegiatan PKK merupakan bagian dari pembangunan nasional yang terus dipacu seirama dengan dinamika pembangunan. Kegiatan PKK di daerah merupakan bagian integral dari kegiatan PKK secara nasional yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu di setiap provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga desa/kelurahan.
PKK yang berperan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat memiliki 10 program pokok. 10 program pokok tersebut antara lain:
1)      Penghayatan dan pengamalan pancasila,
2)      Gotong royong,
3)      Pendidikan dan keterampilan,
4)      Pengembangan kehidupan berkoperasi,
5)      Pangan,
6)      Sandang,
7)      Perumahan dan tata laksana rumah tangga,
8)      Kesehatan,
9)      Kelestarian lingkungan hidup,
10)  Perencanaan sehat.
PKK di desa Getasan sudah berjalan dan masih aktif. Kegiatan PKK Alasangker yang bersinergi dengan 10 program pokok PKK saat ini salah satunya adalah arisan. Sejauh ini, tidak ada kendala yang signifikan yang ditemukan PKK dalam menjalankan program kerjanya. Kendala yang ditemukan hanya masalah minimnya dana untuk menjalankan program pokoknya itu.

Potensi Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang kelancaran berbagai kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, Desa getasan memiliki prasarana berupa bangunan umum. Prasarana dan jumlahnya dapat dirinci sebagai berikut.
a)      Kantor Perbekel                    :        1 buah
b)      Balai Br. Dinas                     :        4 buah

a)        Sarana dan Prasarana Transportasi:
Prasarana transportasi, meliputi jalan aspal, jalan tanah, jalan kapur, jembatan.
Sarana transportasi, meliputi bemo, truck, dan ojek.

b)       Prasarana Komunikasi dan Informasi:
Telpon seluler/ Handphone
Televisi
Radio
Koran
Papan pengumuman

c)        Prasarana Air Bersih dan Sanitasi
Mata air
PAM

d)       Sarana dan Prasarana Pemerintahan
Gedung Kantor Desa
Inventaris dan alat tulis kantor
Mesin tik
Meja
Kursi
Komputer
Kendaraan Dinas
Buku-buku administrasi Pemerintahan Desa/Kelurahan

e)        Sarana dan Prasarana Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan
1.      Struktur kepengurusan
2.      Gedung lembaga adat
3.      Peralatan kantor/ATK/inventaris

f)     Prasarana Peribadatan
1)      Banjar Kauh
Pura desa
Pura rambut siwi

2)      Banjar tengah
Pura dalem
Pura plasa
Pura puncak sari
Pura hyang api

3)    Banjar ubud
Pura puseh
Pura puncak sari

4)      Banjar buangga
Pura dalem buangga
Pura gelang agung

g)      Prasarana Olahraga
Meja pingpong          : 2 buah

h)      Sarana dan Prasarana Kesehatan
Prasarana Kesehatan:
Posyandu :           4 buah
Puskesmas:           1 buah
Sarana Kesehatan:
Dokter umum                       : 1 orang
Dukun bersalin terlatih          : 1 orang
Bidan                                   : 1 orang
Perawat                               : 4 orang
i)       Sarana dan Prasarana Pendidikan
Gedung SD
Gedung TK

j)      Prasarana Hiburan dan Wisata

k)     Prasarana dan Sarana Kebersihan
                  Tempat Pembangunan Sementara (TPS)               
                    Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Sumber : http://desagetasan.blogspot.com/2013/07/profile-desa-getasan.html 

 
Top